MAKALAH
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
POSISI PRONASI
DOSEN PEMBIMBING :
Anita
Joeliantina, SKep., Ns,M.Kes
Disusun oleh :
Fitri Qur’ani (P27820113004)
Afidah
Risdyana (P27820113017)
Ukhidza Fitratul
H. (P27820113010)
Yuslimatul
Jannah (P27820113023)
Nurul Hidayati
I (P27820113029)
Intan
Ramadhani S. (P27820113035)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
SURABAYA
PRODI
D-III
KEPERAWATAN
SOETOMO
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
KATA
PENGATAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya,
sehingga kami sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Kebutuhan
Dasar Manusia dengan judul “Posisi Pronasi”.
Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan
pada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah memberi petunjuk jalan
yang benar yakni agama islam.
Penulis
menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan karena minimnya
pengetahuan penulis, untuk itu kritik dan saran menuju sempurnanya karya tulis
ini senantiasa di harapkan oleh penulis. Selanjutnya penulis mengucapkan
terimakasih kepada Anita Joeliantina,
SKep., Ns,M.Kes yang
telah memberikan bimbingan dalam penyelesaian makalah ini, dan kepada pihak
yang bekerjasama dalam penyelesaian makalah ini.Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Poltekkes Kemenkes Surabaya.
Tidak
ada yang bisa kami perbuat untuk membalas budi, arahan serta bimbingan dan
motivasi, kami berharap semoga amal baiknya di terima Allah SWT sebagai amal
sholeh, Amin.
Surabaya,
02 Desember 2013
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang........................................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah...................................................................................................... 1
1.3
Tujuan........................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Posisi Pronasi........................................................................................... 3
2.2
Tujuan Posisi Pronasi................................................................................................. 3
2.3
Indikasi Posisi Pronasi............................................................................................... 3
2.4
Kontraindikasi Posisi Pronasi.................................................................................... 3
2.5
Persiapan Alat............................................................................................................ 3
2.6
Prosedur Pelaksanaan posisi pronasi.......................................................................... 4
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan................................................................................................................ 6
3.2
Saran.......................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mobilisasi
merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak bebas, mudah, teratur, mempunyai
tujuan memenuhi kebutuhan hidup sehat, dan penting untuk kemandirian (Barbara
Kozier, 1995). Sebaliknya keadaan imobilisasi adalah suatu pembatasan gerak
atau keterbatasan fisik dari segi anggota badan dan tubuh itu sendiri dalam
berputar, duduk, berjalan, hal ini salah satunya disebabkan berada pada posisi
tetap dengan gravitasi berkurang seperti saat duduk atau berbaring.
Mobilisasi
secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu : mobilisasi secara pasif dan
mobilisasi secara aktif. Mobilisasi secara pasif, yaitu : mobilisasi dimana
pasien dalam menggerakkan tubunya dengan cara dibantu oleh orang lain secara
total atau keseluruhan. Mobilisasi aktif yaitu : dimana pasien dalam
menggerakkan tubuh dilakukan secara mandiri tanpa bantuan dari orang lain.
Mobilisasi
secara tahap demi tahap sangat berguna untuk membantu jalannya penyembuhan
pasien. Secara psikologis mobilisasi akan memberikan kepercayaan pada pasien
bahwa dia merasa mulai sembuh. Perubahan gerakan dan posisi ini haus
diterangkan pada pasien atau keluarga yang menunggui. Pasien dan keluarga
akandapat mengetahui manfaat mobilisasi, sehingga akan berpartisipasi dalam pelaksanaan
mobilisasi. Salah satu posisi mobilisasi yang akan dibahas pada maklah ini
adalah posisi pronasi (tengkurap).
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian posisi pronasi?
2.
Apa tujuan dari posisi pronasi pada pasien?
3.
Apa indikasi dari posisi pronasi pada pasien?
4.
Apa kontraindikasi posisi pronasi pada pasien?
5.
Mengetahui persiapan alat untuk memposisikan pasien
pada posisi pronasi?
6.
Bagaimana proses tindakan memposisikan pasien pada
posisi pronasi?
1.3 Tujuan
1.
Mengetahui
pengertian posisi pronasi.
2.
Mengetahui tujuan dari posisi pronasi pada pasien.
3.
Mengetahui indikasi dari posisi pronasi pada pasien.
4.
Mengetahui kontraindikasi posisi pronasi pada pasien.
5.
Mengetahui persiapan alat untuk memposisikan pasien
pada posisi pronasi.
6.
Mengetahui proses tindakan memposisikan pasien pada
posisi pronasi.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Posisi Pronasi
Posisi Pronasi adalah posisi
klien berbaring diatas abdomen dengan kepala menoleh kesamping.
2.2
Tujuan
Posisi Pronasi
1.
Memberikan ekstensi penuh pada
persendian pinggul dan lutut.
2.
Mencegah
fleksi kontraktur dari persendian pinggul dan lutut.
3.
Membantu drainase dari mulut sehingga
berguna bagi klien pascaoperasi mulut atau tenggorokan.
2.3 Indikasi
Beberapa indikasi pada pasien :
1. Untuk klien yang baru sembuh dari pembedahan pada mulut atau kerongkongan.
2. Hanya dapat dilakukan pada klien yang punggungnya dapat diluruskan secara
tepat, dan dilakukan dalam waktu cepat.
2.4 Kontraindikasi
Beberapa
indikasi pada pasien :
1. Tidak disarankan untuk orang yang bermasalah pada daerah servikal atau
lumbal tulang belakang.
2. Untuk klien dengan masalah jantung dan pernafasan, karena akan menyebabkan
mati lemas, dan pembatasan perluasan dada.
2.5 Persiapan Alat
1.
Sarung tangan (jika diperlukan)
2.
Tempat tidur
3.
Bantal kecil
2.6 Prosedur pelaksanaan posisi pronasi
No
|
Langkah-langkah
|
Rasional
|
1.
|
Jelaskan
pada pasien tentang tujuan/manfaat dari posisi ini.
|
Agar
pasien mengetahui manfaat dariposisi pronasi
|
2.
|
Cuci
tangan dan gunakan sarung tangan
|
Mengurangi
transmisi mikroorganisme
|
3.
|
Baringkan klien
pada posisi terlentang di tengah tempat tidur
|
Memberikan
kemudahan pada klien dan menggunakan perubahan posisi klien tanpa melawan
gravitasi
|
4.
|
Gulingkan
klien dengan lengan di posisikan dekat ke tubuhnya dengan sikat lurus dan
tangan di atas pahanya. Posisikan tengkurap di tengah tempat tidur yang datar
|
Memberikan
posisi pada klien sehingga mkelurusan tubuh dapat di pertahankan
|
5.
|
Putar
kepala klien ke salah satu sisi dan sokong dengan bantal kecil. Bila banyak
drainase dari mulut, maka pemasangan bantal mungkin di kontraindikasikan
|
Menurunkan
fleksi atau hiperekstensi vertebra servikal
|
6.
|
Letakkan
bantal kecil di bawah abdomen klien di bawah ketinggian diafragma
|
Mengurangi
tekanan pada payudara jika klien wanita, menurunkan hiperekstensi vertebra lumbar,
dan memperbaiki pernafasan dengan menurunkan tekanan pada diafragma karena
kasur
|
7.
|
Posisikan
kaki pada sudut yang tepat, gunakan bantal untuk meninggikan ibu jari
|
Mencegah
foot-drop dan menurunkan rotasi eksternal kaki dan tekanan pada ibu jari karena
kasur
|
8.
|
Lepaskan
sarung tangan dan cuci tangan
|
Menurunkan
transmisi organisme
|
9.
|
Catat pada
catatan perawat tentang posisi baru klien
|
Mendokumentasikan
bahwa prosedur telah di lakukan
|
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Posisi Pronasi adalah posisi
klien berbaring diatas abdomen dengan kepala menoleh kesamping. Dilakukan pada
pasien imobilisasi untuk mencegah terjadinya ulkus dekibitus dan membuat pasien
mudah untuk ekskresi setelah proses operasi. Terdapat tujuan, indikasi, kontra
indikasi dan proses tindakan dalam pengaturan posisi pronasi pada pasien.
3.2 Saran
Dari pembahsan
diatas diharapkan mahasiswa dapat memahami bagaimana cara merubah posisi pasien
dan dapat mengetahui beberapa tujuan dan hal yang perlu diperhatikan dalam
pengaturan posisi pronasi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim
: http://www.scribd.com/doc/156788496/makalah-mobilisasi (diakses pada 27-11-2013 pukul 21:00)
Anonim
: http://fandik-prasetiyawan.blogspot.com/2012/07/makalah-macam-macam-posisi-klien-saat.html (diakses pada 29-11-2013 pukul 05:00)